IDE, dimanakah kau berada ?
Sehabis cek server dari cloud kilat dan udah jalan dengan bagus. Sekarang tinggal mencari IDE apa yang akan dieksekusi pada mesin tersebut. Oh ya mesin tersebut dapat IP public, jadi bisa lebih semlohe untuk dimanfaatkan.
Seperti diketahui, saya dikasih Ubuntu versi 16.04. Padahal kayaknya ada yang versi terbaru, versi 18 an. Tapi biarlah, mungkin ada pertimbangan tertentu karena ini adalah server untuk uji coba. Masa server uji coba koq dibuat untuk uji nyali, ya gak brohh.
Balik lagi masalah IDE, eh ini bukan Integrated Development Environment lhoo, tapi ide untuk memanfaatkan mesin ini. Sudah dipastikan sih adalah bikin aplikasi berbasis web dan mobile. Dua itu yang paling masuk akal.
Balik lagi masalah IDE, eh ini bukan Integrated Development Environment lhoo, tapi ide untuk memanfaatkan mesin ini. Sudah dipastikan sih adalah bikin aplikasi berbasis web dan mobile. Dua itu yang paling masuk akal.
Apa yang mau dibikin ? Kuy ah mikir.
Saya melihat kebutuhan diri sendiri aja. Saya butuh aplikasi web untuk memonitoring training center (tentu ada versi mobile) dan aplikasi web+mobile jejak motret untuk Mlaku101
Mana yang akan dipilih ?
Dua ide sama-sama membutuhkan web app dan mobile. Masih berkutat mikir dan belum tau mau memilih siapa. Err.. kayak memilih jodoh aja ya :)
BTW, katanya ide itu murah. Palling susah adalah implementasi atau bikinnya. Inget, paling susah adalah bikinnya. Apalagi kalau ada Project Management yang galak kayak macan... beeuhh.. mateng dah.
Secara tradisional, saya membutuhkan :
- Database untuk menyimpan segala data
- Web server untuk aplikasi web
- Aplikasi yang dibangun berdasarkan bahasa tertentu (butuh pilihan bahasa pemrograman dan IDE nya)
- Butuh nama domain, biar orang lebih gampang mengingat nama daripada deretan angka IP public.
Banyak lagi sih yang mesti dipikirkan. Misal gimana urusan security si mesin, gimana pake https dengan SSL certificate apa engga, gimana load balancing jika yang mengakses buaannyyaaak orang biar engga down, gimana disaster recovery plan yang dibikin, gimana backup data dan bisa puluhan gimana lagi.
Belum lagi kalau pake istilah development yang baru. Ada serveless lah, DevOps lah, container lah serta lah-lah lainnya yang bisa bikin mabuk.
Saya bikin yang sederhana aja dulu. Namun secara dasar sistem ini akan bisa dikembangkan pada model yang lebih bagus dan baru. Pokoknya bisa sophisticated dah. Itu harapan lho yaa.. belum tentu kenyataannya kayak gimana.
Sebelum milih teknologi apa yang akan digunakan, mari kita liat isi mesin uji coba ini.
Langsung login dan menjalankan perintah :
sudo apt list --installed
Debian centric ya. Memang sih Ubuntu berbasis debian dulunya.
Kalau dilihat ada vim untuk nulis-nulis code dan ada Phyton. Hmm Phyton katanya cocok untuk lansia seperti saya. Engga semumet golang. Istilah ini lucu juga, dulu ada yang bilang bahasa/script tertentu sudah usang dan engga aman. Lha belum ada pengumuman resmi dari pembuatnya jee.. Ya pasti bisa aman asal bikin dan desainnya bener. Hmm paragraf yang engga nyambung per kalimatnya.
Jadi pada dasarnya masih kosongan sih. Saya bisa mengisi sesuai dengan kehendak saya. Kayak database, mungkin saya milih PostgreSQL atau MySQL atau yang lainnya. Web server mungkin bisa apache atau nginx. Aplikasi akan dibangun berdasarkan konsep front-end dan back-end. Front-end atau UI kayaknya akan banyak di HTML 5 dan CSS aja biar simpel. Script back-end nya jelas pake Phyton yang cocok untuk lansia.
Loh..lohh koq engga ada yang berbau Microsoft ? Engga kepengen ASP.NET Core atau MS SQL Server for Linux ? Lagi engga kepengen #eh
Terus IDE nya udah dipilih belum ? Sepertinya saya memilih web app untuk Modul Pelatihan atau Training Center aja. Sapa tau akan kepake dimasa depan.
Mari kita belajar sama-sama :)

Comments
Post a Comment